Para pengusaha logistik nasional yang tergabung dalam Asosiasi Logistik & Forwarding Indonesia (ALFI) Jawa Timur terus mendorong pemerintah supaya terus melakukan perbaikan regulasi bisnis logistik nasional (Lognas).
“Apa yang dilakukan pemerintah sekarang ini sudah sangat baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Pelayanan Bea dan Cukai dengan NLE (National Logistic Ecosystem-red) sudah sangat baik,” kata Ketua Umum DPW ALFI Jawa Timur, Sebastian Wibisono saat menerima kunjungan pimpinan dan dosen STIAMAK Barunawati Surabaya, Jum’at (21/7/2023).
Menurut Wibi (panggilan Sabastian Wibisono), yang masih menjadi kendala adalah pada tingkat implementasi operasional di daerah.
“Persepsi petugas antar instansi tidak sama. sehingga menimbulkan biaya,” katanya.
Masalah lainnya, ujar Wibi, aparat di tingkat daerah kabupaten atau kota mengambil kebijakan sendiri yang diberlakukan di daerahnya.
“Kami sulit menghindar dan pasti muncul biaya,” tambahnya.
Dalam pertemuan tersebut, ALFI juga menyorot sistem bongkar muat di pelabuhan. “Mestinya tenaga bongkar muat melekat pada operator terminal. Tapi sampai sekarang TKBM masih diorder dari pihak lain,” tegasnya.
Pada pertemuan itu, kedua pihak membicarakan tiga materi yang berkaitan dengan logistik. Meliputi, program National Logistik Ecosystem (NLE) produk Bea dan Cukai, INAPORTNET dari Kementerian Perhubungan dan Integrated Billing System (IBS) dari BUMN operator terminal Pelindo.
Sementara STIAMAK Barunawati Surabaya yang sudah meraih peringkat akreditasi Baik Sekali akan menambah dua Prodi, Bisnis Digital dan Prodi, Sistem Informasi. (**)
Sumber: https://oceanweek.co.id/alfi-jatim-dorong-perbaikan-regulasi-lognas/